01

The Good Egg

Video preview
 
This book is being read with permission from Harper Collins Publishers.
Buku ini dibacakan dengan izin dari Harper Collins Publishers.
 
Hello, my amazing reading friends. It's Awnie.
Halo, teman-teman pembaca hebatku. Ini Awnie.
 
What a perfect time to read together. Are you ready for a story?
Ini saat yang tepat untuk membaca bersama. Kalian siap dengar cerita?
 
In this book, we'll meet a sweet little egg who's starting to crack under all the pressure he feels of,
Di buku ini, kita akan bertemu dengan telur kecil yang manis yang mulai tidak sanggup menghadapi semua tekanan yang dia rasakan,
 
making sure the eggs around him behave as well as he does.
berusaha memastikan telur-telur di sekitarnya berperilaku sebaik dirinya.
 
Let's see if he can keep it all together as we read The Good Egg.
Mari kita lihat apakah dia bisa bertahan saat kita membaca The Good Egg.
 
If you have a copy, go get it so you can read along with me.
Kalau kamu punya bukunya, ambillah supaya bisa membaca bersamaku.
 
The Good Egg. Written by Jory John. Illustrated by Pete Oswald.
The Good Egg. Ditulis oleh Jory John. Diilustrasikan oleh Pete Oswald.
 
Oh, hello. I was just rescuing this cat. Know why?
Oh, halo. Aku baru saja menolong kucing ini. Tahu kenapa?
 
Because I'm a good egg.
Karena aku telur yang baik.
 
A very good egg.
Telur yang sangat baik.
 
It's true. I do all kinds of good things. Like, I'll carry your groceries.
Benar, aku melakukan banyak hal baik. Misalnya, aku akan membawakan belanjaanmu.
 
Thank you, Sunny. I'll water your plants.
Terima kasih, Sunny. Aku juga akan menyiram tanamanmu.
 
I'll change your tires.
Aku akan mengganti banmu.
 
I'll paint your house.
Aku akan mengecat rumahmu.
 
If you need any help whatsoever, I'm your egg.
Kalau kamu butuh bantuan apa pun, akulah telurnya.
 
I've always been a good egg.
Aku selalu menjadi telur yang baik.
 
It's been this way from the start.
Sejak awal memang begitu.
 
Even in my earliest days, back at the store, there were a dozen of us living together under one recycled roof.
Bahkan sejak masa-masa awal di toko, ada selusin dari kami yang tinggal bersama di bawah satu atap daur ulang.
 
There was me and Peg and Greg and Clay and Shell and Shelly and Sheldon and Shelby and Eggbert,
Ada aku, Peg, Greg, Clay, Shell, Shelly, Sheldon, Shelby, Eggbert,
 
And Frank and other Frank.
Serta Frank dan Frank yang satunya lagi.
 
The other 11 eggs weren't on their best behavior. They weren't exactly good.
Sebelas telur lainnya tidak berperilaku baik. Mereka sama sekali bukan telur yang baik.
 
They ignored their bedtime.
Mereka mengabaikan jam tidur.
 
I'm gonna get you back for that.
Aku akan membalasmu untuk itu.
 
Not if I get you first. What you watching?
Tidak kalau aku mendahuluimu. Kalian nonton apa?
 
We're watching a funny show.
Kami sedang menonton acara lucu.
 
They only ate sugary cereal.
Mereka hanya makan sereal manis.
 
Here you go, bud.
Nih, sobat.
 
Save some for me.
Sisakan untukku.
 
They threw tantrums.
Mereka suka mengamuk.
 
I had it first. No, it was my turn.
Aku yang pegang duluan. Tidak, ini giliranku.
 
Hey, that's no fair. You can't have it.
Hei, itu tidak adil. Kamu tidak boleh mengambilnya.
 
They cried for no reason.
Mereka menangis tanpa alasan.
 
They broke their stuff on purpose. Check this out.
Mereka merusak barang-barang mereka dengan sengaja. Lihat ini.
 
Meanwhile, I tried to take charge.
Sementara itu, aku berusaha mengendalikan keadaan.
 
Woo! Look at me over here.
Woo! Lihat aku di sini.
 
Bet you can't hit the target.
Berani taruhan kamu tidak bisa kena sasaran.
 
I tried to fix their bad behavior. I tried to keep the peace because I was a good egg.
Aku mencoba memperbaiki perilaku buruk mereka. Aku berusaha menjaga kedamaian karena aku adalah telur yang baik.
 
A very good egg.
Telur yang sangat baik.
 
Nobody seemed to care though.
Tapi sepertinya tidak ada yang peduli.
 
Every night I was exhausted.
Setiap malam aku kelelahan.
 
My head felt scrambled.
Kepalaku terasa kacau.
 
Then one fateful morning, I noticed some cracks in my shell. Yikes.
Lalu pada suatu pagi, aku melihat ada retakan di cangkangku. Astaga.
 
They were everywhere.
Retakannya ada di mana-mana.
 
My doctor said it was from all the pressure I was putting on myself.
Dokterku bilang itu karena semua tekanan yang kuberikan pada diriku sendiri.
 
The pressure of making sure everybody was as good as me.
Tekanan untuk memastikan semua orang sebaik diriku.
 
You're not responsible for other people's behavior.
Kamu tidak bertanggung jawab atas perilaku orang lain.
 
I was cracking up. Literally, something had to change.
Aku benar-benar mulai retak. Secara harfiah. Ada yang harus diubah.
 
I'd had enough.
Aku sudah tidak tahan lagi.
 
I told Peg and Greg and Clay and Shell and Shelly and Sheldon and Shelby and Eggbert
Aku bilang pada Peg, Greg, Clay, Shell, Shelly, Sheldon, Shelby, Eggbert,
 
And Frank and other Frank that I was leaving.
Serta Frank dan Frank yang satunya lagi bahwa aku akan pergi.
 
I can't be the only good egg in a bad carton.
Aku tidak bisa menjadi satu-satunya telur baik di dalam kotak yang buruk.
 
Blah blah blah, they replied.
Blah blah blah, jawab mereka.
 
I left that night.
Malam itu aku pergi.
 
I wandered from town to town.
Aku mengembara dari kota ke kota.
 
The hours became days. The days became weeks. I lost track of time.
Jam berganti hari. Hari berganti minggu. Aku kehilangan hitungan waktu.
 
I was alone.
Aku sendirian.
 
Out there on the road under the stars.
Di luar sana, di jalan, di bawah bintang-bintang.
 
I really tried to focus on myself and what I needed.
Aku benar-benar mencoba fokus pada diriku sendiri dan apa yang kubutuhkan.
 
I took walks.
Aku berjalan-jalan.
 
I read books.
Aku membaca buku.
 
I floated in the river.
Aku mengapung di sungai.
 
I wrote in my journal.
Aku menulis di jurnalku.
 
I found simple moments to be quiet.
Aku menemukan momen-momen sederhana untuk diam.
 
I breathed in. I breathed out.
Aku menarik napas. Aku menghembuskannya.
 
I even started painting.
Aku bahkan mulai melukis.
 
For once, I found time for me.
Untuk sekali ini, aku menemukan waktu untuk diriku sendiri.
 
And guess what? Little by little, the cracks in my shell started to heal.
Dan tahu tidak? Sedikit demi sedikit, retakan di cangkangku mulai sembuh.
 
My head no longer felt scrambled.
Kepalaku tidak lagi terasa kacau.
 
I started to feel like myself again.
Aku mulai merasa seperti diriku sendiri lagi.
 
So, I've made a big decision.
Jadi, aku membuat keputusan besar.
 
I'm returning to my old carton and my friends.
Aku akan kembali ke kotak lamaku dan teman-temanku.
 
Besides, I'm kind of lonely out here.
Lagipula, aku agak kesepian di sini.
 
This time I know what I need to do.
Kali ini aku tahu apa yang harus kulakukan.
 
Maybe a little green right here. I like the beard.
Mungkin tambahkan warna hijau di sini. Aku suka janggutnya.
 
I'll try not to worry so much.
Aku akan mencoba untuk tidak terlalu khawatir.
 
I'll be good to my fellow eggs while also being good to myself.
Aku akan bersikap baik pada teman-teman telurkku sambil tetap menjaga diriku sendiri.
 
Here we go.
Ayo kita mulai.
 
Welcome home.
Selamat datang kembali.
 
Everybody missed me. I missed them, too.
Semua orang merindukanku. Aku juga merindukan mereka.
 
Hello, Meg. Howdy, Peg. Hey, Greg. Greetings, Gl. What's up, Shell? Aloha, Shelly.
Halo, Meg. Halo, Peg. Hai, Greg. Salam, Gl. Apa kabar, Shell? Aloha, Shelly.
 
Hey, Sheldon. Hi, Shelby. Good day, Eggbert. What's happening, Frank? Howdy do, other Frank?
Hai, Sheldon. Hai, Shelby. Selamat siang, Eggbert. Apa kabar, Frank? Halo juga, Frank yang satunya?
 
Sure, every once in a while, somebody's still a little bit bad, but it's not like before.
Tentu saja, kadang-kadang masih ada yang nakal sedikit, tapi tidak seperti dulu.
 
Here's what I realized. The other eggs aren't perfect, and I don't have to be either. I'm okay with that.
Inilah yang kusadari. Telur-telur lainnya tidak sempurna, dan aku juga tidak harus sempurna. Dan aku baik-baik saja dengan itu.
 
Let me try. Let me try.
Biar aku coba. Biar aku coba.
 
Oh, yeah.
Oh, ya.
 
Yep, the old carton is back together. We're a solid dozen again.
Ya, kotak lamaku sudah kembali utuh. Kami kembali menjadi satu lusin yang kompak.
 
It's good to be home.
Senang rasanya bisa pulang.
 
I think the egg was very relieved to find out he wasn't responsible for the other egg's behavior.
Aku rasa si telur sangat lega saat tahu bahwa dia tidak bertanggung jawab atas perilaku telur lainnya.
 
He learned not to worry so much.
Dia belajar untuk tidak terlalu khawatir.
 
I hope you enjoyed our story today. See you next time.
Semoga kamu menikmati cerita kita hari ini. Sampai jumpa lagi.
 

Vocabulary List

behave (verb): berperilaku
rescue (verb): menolong, menyelamatkan
groceries (noun): belanjaan (barang kebutuhan sehari-hari, biasanya dari toko atau pasar)
water (verb): menyiram (tanaman)
recycled (adjective): didaur ulang
ignore (verb): mengabaikan
sugary (adjective): manis sekali, penuh gula
throw tantrum (verb phrase): mengamuk, ngambek
on purpose (adverb phrase): dengan sengaja
take charge (verb phrase): mengambil kendali
exhausted (adjective): sangat lelah, kelelahan
fateful (adjective): menentukan, membawa akibat penting
crack (noun): retakan
crack up (verb phrase): (1) mulai retak / hancur (secara harfiah), (2) tidak tahan lagi / stres berat, (3) tertawa terbahak-bahak
wander (verb): mengembara, berjalan tanpa tujuan
scrambled (adjective / past participle): kacau, berantakan
relieved (adjective): lega